Kamis, 10 Desember 2015

Renungan Injil : Kasihilah Musuhmu (Luk.6:27-36)

Kasihilah Musuhmu (Luk.6:27-36)

27”Tetapi kepada kamu yang mendengarkan Aku, Aku berkata : Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; 28mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. 29Barang siapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barang siapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. 30Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. 31Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. 32Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. 33Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. 34Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 35Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat. 36Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.”


Renungan dari bacaan tersebut adalah bahwa Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi musuh kita, bukan untuk membencinya meskipun mereka mencaci atau menjatuhkan kita. Mengapa demikian? Karena kita adalah anak Allah, kita juga harus seperti-Nya yang murah hati dan memaafkan para pendosa. Kita harus mendoakan mereka dan jangan bersikap sama seperti mereka. Bila kita tulus dan ikhlas serta tidak menyimpan dendam, maka kita akan mendapat balasan dari Allah itu sendiri dan akan menjadi anak Allah Yang Mahatinggi. Untuk itu sebaiknya kita mulai mengasihi dan memaafkan musuh kita tanpa ada niat untuk membalas dendam, karena Allah yang murah hati telah mengajarkan kita untuk mengasihi musuh kita.

1 komentar: